Jumat, Januari 09, 2009

Jangan Nge-TAG foto orang sembarangan!!


saya sempat heran, katanya orang yang berpendidikan. memang sih, belum (update : ternyata sudah, kemarin baru wisuda) lulus2 dari gelar bachelor nya, tapi seseorang dengan kapabilitas tinggi sebagai pemegang tampuk jabatan kok masih bisa-bisanya hanya mementingkan popularitas dan prestise daripada mengikuti manner yang ada.

Oke2, cukup kata2 yang ga ngejuntrungan nya. Itu tadi anggap saja uneg-uneg yang keluar dari saya yang sedang sebal. Ceritanya begini..

Facebook,. ya!! siapa yang tak kenal situs jejaring sosial yang setingkat (kata teman saya sih beberapa tingkat) lebih baik dibandingkan friendster itu. Dengan fitur yang lumayan lebih lengkap dan asik dibandingkan dengan "sodara tua"nya itu, facebook cenderung akhir-akhir ini berjubel peminat. Mulai dari anak SMA yang "telah sadar" dan bermigrasi, sampai bapak2 bos2 perusahaan gede yang mukanya udah kae om2 tapi masih pengen tetap gaul dan eksis. Facebook fiturnya lengkap. Salah satu diantaranya adalah fitur untuk me-ngeTAG friend yang ada dalam foto. dan bercomment ria. Namun, saya nggak habis pikir saja. bagaimana bisa fitur yang sudah jelas fungsi dan manfaatnya seperti itu bisa disalahgunakan. Nge TAG orang di foto jadi sembarangan, okelah kalo cuman salah nge tag pun bisa dimaklumi. Sekali, dua kali eh kalo sudah sampe tiga kali apa nggak kelewatan? apalagi kalo cuma ngetag foto sembarangan biar fotonya dikomentarin, dilihatin orang, dan jadi rame?? menurut saya tidak ada alasan untuk jadi seperti itu. Bukan hanya saya saja ternyata. Teman2 saya pun bernasib sama.


Jadi gini, alkisah ada event nikahan dari salah satu teman tempat media kami bernaung, sesudah dapat event invitation saya pun confirm tidak dengan menjawab no ketika dimintakan notifikasi.
Event pun digelar, foto2 pun ditebar. Biasalah foto2 liputan itu sesuatu yang sakral dalam suatu event. tenang2lah saya, toh saya hanya ingin tahu seperti apa acaranya. Suatu ketika saya log in dan mendapati profil saya terdapat notifikasi saya di TAG dalam foto liputan nikahan tersebut. Otomatis saya heran,. saya yang jelas2 berada di lokasi yang berjauhan ketika event itu digelar kok ada TAG fotonya? kemudian saya cek. Eh, memang benar. Dalam foto itu hanya ada anak2 kecil yang banyak banget.

Kemudian saya bertanya2, mana saya-nya? kok nge TAG foto saya? pertanyaan itupun akhirnya hanya saya tahan. Ternyata teman2 saya yang lain pun yang notabene tidak hadir pada acara tersebut pun kena TAG. Seperti halnya manusia normal mereka pun bertanya2 seperti saya. "Ini kok maen nge TAG aja sih?"

usut punya usut, cerita punya cerita menurut info dari salah satu teman saya, TAG-ing sembarangan itu dilakukan ybs karena ingin album dan foto2nya ramai oleh komentar yang masuk. Whoaaa!! ternyata itu alasannya!!
menurut anda? hellooww....jaman maju kae gini masih ada aja yang kae gitu...
Yah..dasar manusia yang pemaaf, saya dan teman2 pun melupakan masalah tersebut. Namun masih saja, album dan foto2nya masih sepi komentar. Karena keinginan untuk koment dan meramaikan sesuatu pun tak bisa dipaksakan.

Memang sih, hal tersebut menjengkelkan. Namun, normalnya mungkin kalo itu dilakukan dengan cara sopan yang meminta bantuan kami2 ini, atau paling nggak
"maen dong ke album ini, kasih komen dong ke album ini biar rame :) hehehehe..."
itu dilakukan, bisa lain cerita.

Waktu berlalu, ternyata menurut teman2 saya, kebiasaan TAG-ing sembarangan pun masih rutin dilakukan. Saya, as long as nggak nyasar ke saya, no problemo.

Eh, baru2 ini ybs posting album media tempat kami bernaung, toh maksudnya mungkin sebagai kangen2 an seperti itu, bagaimana tempat itu diawal 2009. Namun, yang saya nggak habis pikir, TAG saya ada di salah satu foto WC di album media tersebut. Otomatis saya meng klik foto tersebut.

Dan whattt?? WC yang coklat, jorok, dan menurut saya nggak pantas di upload itu pun tertulis nama saya di keterangan bawahnya. "ini apa2an sih" protes saya, masak muka saya di sama in dan dimasukin dalam foto WC yang jorok dan bikin orang muntah kalo ngeliatnya itu...

Langsung, tangkas, saya remove tag nama saya dalam foto tersebut. Sepertinya bukan hanya saya korbannya. Masih banyak nama2 lain yang sekarang masih dibawah foto WC tersebut, hanya masalah waktu. mereka belum tau..

Untuk scope bercandaan kok kaenya itu berlebihan ya? sama halnya merendahkan hak dan martabat seseorang. Disamakan dengan tempat pembuangan (maaf) t*i. COba kalo kasus yang sama di-aplikasikan ke ybs, apakah dia marah? sebal? ataukan malah ketawa-ketiwi nggak karuan?

Wah, pakem siap menerima deh kaenya kalo tindakan terakhir yang disebutkan itu diambil...

menurut teman2 saya (lagi), sudah banyak orang yang teraniaya dengan ucapan, tindakan, maupun perbuatan ybs. Moga2 ybs sadar diri, minta maaf mungkin???
ah sudahlah, rasanya kok harga diri dan perasaan pride nya terlalu tinggi untuk hanya sekedar klarifikasi dan memberikan pernyataan kenapa hal2 bodoh tersebut dilakukan...

pepatah berkata, manusia tempatnya salah dan lupa.
tapi apakah manusia juga tidak bisa memperbaiki kesalahan dan ke alpaan dirinya??
kalo rata2 orang yang manusiawi sih sepertinya bisa banget.
nggak tau deh kalo dia...bisa nggak ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar